Diskusi

Interaksi Antara Seorang Guru dengan Siswanya Tergolong Tingkat Hubungan

×

Interaksi Antara Seorang Guru dengan Siswanya Tergolong Tingkat Hubungan

Sebarkan artikel ini
Interaksi Antara Seorang Guru dengan Siswanya Tergolong Tingkat Hubungan

Interaksi antara seorang guru dengan siswanya dapat digolongkan sebagai hubungan interpersonel. Hubungan ini bersifat dua arah, dengan guru dan siswa melakukan pertukaran ide, pengetahuan, dan pandangan yang dapat mempengaruhi pembelajaran dan pengembangan masing-masing individu. Menurut teori hubungan interpersonal oleh Joseph Luft dan Harry Ingham, hubungan menggunakan model “jendela Johari”. Model ini mengidentifikasi empat area dalam hubungan interpersonal: area terbuka, area blind, area tersembunyi, dan area unknown. Interaksi guru-siswa dapat mencakup semua area ini, tergantung pada tingkat kedekatan dan kepercayaan dalam hubungan tersebut.

Pembahasan

Dalam konteks pendidikan, hubungan antara seorang guru dengan siswanya adalah fundamental dan memiliki berbagai dimensi. Interaksi ini dapat dilihat sebagai hubungan bimbingan di mana guru berfungsi sebagai mentor atau pembimbing, mendorong siswa dalam proses belajar dan mengeksplorasi pengetahuan baru. Interaksi ini juga dapat dilihat sebagai hubungan sosial-profesional, di mana guru dan siswa berbagi ruang sosial bersama dan harus menavigasi norma-norma dan peran-peran yang ada dalam ruang tersebut.

Guru memiliki peran yang signifikan dalam memfasilitasi interaksi ini. Kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif, menyediakan dukungan emosional, dan merespons kebutuhan dan keinginan siswa dapat secara drastis mempengaruhi dinamika dan hasil hubungan ini.

Interaksi ini juga mempengaruhi perkembangan siswa secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif antara guru dan siswa dapat meningkatkan prestasi akademik siswa, kesejahteraan emosional, dan perkembangan sosial dan emosional.

Manifestasi dari tingkat hubungan ini dapat berbeda-beda, tergantung pada berbagai faktor, termasuk bagaimana hubungan itu diatur dan dikelola oleh guru, karakteristik dan kebutuhan individu siswa, dan konteks sosial dan budaya di mana hubungan itu ditempatkan.