Bu Lisa mengamati bahwa sebagian besar peserta didiknya menikmati kegiatan di luar ruang kelas. Dengan menggunakan kegiatan lapangan sebagai pendekatan, beliau mengintegrasi kemampuan numerasi kedalam aktivitas tersebut. Dengan cara ini, peserta didik dapat mengasah kemampuan numerasi mereka dalam konteks yang lebih praktikal dan menarik, yang juga dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka.
Pembahasan
Pada observasi awal, Bu Lisa menemukan bahwa peserta didiknya menunjukkan tendensi yang jelas ke arah kegiatan luar ruangan. Ditemui sebuah kesimpulan objektif bahwa pembelajaran dalam lingkungan di luar kelas dapat menjadi sumber motivasi yang efektif. Dengan menekankan pada konteks nyata dan aplikasi dunia nyata, ini dapat menjadi cara yang ampuh untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Dalam langkah-langkah konkret, Bu Lisa menerapkan berbagai jenis kegiatan numerasi dalam suasana luar kelas, mulai dari aktivitas yang memerlukan penghitungan dan pengukuran, hingga kegiatan yang memerlukan pemikiran logis dan analitis. Contoh kegiatan dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada, proyek-proyek konstruksi sederhana, pertandingan olahraga, atau eksperimen sains di alam terbuka yang semuanya memerlukan tingkat keterampilan numerasi tertentu.
Hasilnya, aktivitas-aktivitas ini memberikan peserta didik peluang untuk menerapkan kemampuan numerasi mereka dalam konteks yang menarik dan bermakna secara praktis. Dengan demikian, Bu Lisa telah berhasil menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan interaktif, yang tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan numerasi, tetapi juga memupuk rasa antusiasme dan keterlibatan peserta didik.
